Saturday, September 5, 2009

Pelukan Batin Orang tua dan sang anak

Apakah anda melihat dan mendengarkan acara Ensiklopedi Islam di Metro TV pada tanggal 2 September sesaat sebelum adzan maghrib, dan pasca gempa 7,3 pada skala Richter di daerah Jawa Barat baru lalu? Saya mendapatkan suatu hikmah yang menarik dari acara tersebut, yang mungkin bisa menjadi jawaban dari sekelumit permasalahan keluarga di Indonesia saat ini.

Acara tersebut dipandu oleh Shahnaz Haque, dan menghadirkan Ustadz Abu Sangkan sebagai pembicaranya. Saya benar-benar tidak ingat apa tema acara pada waktu itu. Tapi saya ingat apa yang muncul dari pertanyaan Shahnaz Haque pada sang ustadz yang kira-kira seperti ini (maaf, saya lupa-lupa ingat juga pertanyaan secara persisnya, he he he...) : "Dengan cara apa yang harus kami, para orang tua, lakukan agar dapat menyelamatkan anak-anak kami dari pengaruh narkoba dan hal-hal buruk pergaulan lainnya?"

Lalu Pak Ustadz Abu Sangkan secara bijak menjawab, bahwa ia merujuk pada kebiasaan orang tua ketika menggendong bayinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Dipeluknya sang anak yang belum dapat bicara itu dengan eratnya. Pada waktu itulah ada semacam hubungan batin yang dirasakan orang tua dan sang anak, yang membuat keduanya merasakan ketentraman yang luar biasa.

Si orang tua dapat merasakan kebahagian yang tak terkira akan hadirnya sang buah hati sambil ia pun berharap yang terbaik untuk sang anak.

Sedangkan si jabang bayi, yang tadinya lelah menangis, ketika diayun-ayun dalam gendongan dan dipeluk mesra sang ayah/ibu-nya tertidur dengan nikmatnya, sambil merasakan kasih sayang luar biasa dari orang tuanya.

Dan kenapa tidak "Pelukan Batin" semacam ini kita lakukan pada saat sang anak telah beranjak besar, remaja, atau bahkan sudah dewasa? Ustadz Abu Sangkan menyarankan agar kita melakukannya sesering mungkin, sehingga terjadilah hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak, dan Insya Allah sang anak pun akan dapat melakukan yang terbaik untuk orang tuanya dan menghindari efek-efek negatif pergaulan dari luar.

Terus terang saya prihatin jika melihat kebanyakan anak-anak remaja akhir-akhir ini. Mereka, dengan penampilan lusuh, berpakaian sesuka mereka-- bergaya emo, yang cewek bercelana pendek memamerkan aurat, dll-- merokok, nongkrong di pinggir jalan yang gak jelas, kadang juga mengganggu ketertiban umum. Sungguh suatu potret yang memilukan dari buruknya hubungan orang tua dan anak.


Semoga dengan pelukan batin yang bisa kita coba sedari mereka kecil sampai dewasa, dapat menjadikan kita, para orang tua dan calon orang tua, memenuhi kebahagiaan hakiki menjadi orang tua, yaitu mempunyai anak yang shaleh/shalehah, berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara. Amiin.

No comments: